9 Virus ini sangat mematikan jika anda terinfeksi ~ Kikchie 9 Virus ini sangat mematikan jika anda terinfeksi ~ Kikchie 9 Virus ini sangat mematikan jika anda terinfeksi - Kikchie

Friday, December 5, 2014

9 Virus ini sangat mematikan jika anda terinfeksi


Virus adalah sebuah mikrobiologi yang sangat mematikan jika terkena, sangat kecil dan sangat ganas, dan dapat menyebabkan kematian atau pula dapat menurunkan daya tahan tubuh kita dengan menyerang sel sel penting kita. Perjuangan manusia akan virus ini sudah tumbuh sejak jaman dahulu kala, dari virus biasa hingga berevolusi ketingkatan modern. Dalam beberapa kasus virus ini merupakan penyakit dapat disembuhkan dengan vaksin dan obat antivirus agar virus ini tidak menyebar luas. Tetapi wabah ebola atau virus ebola yang terjadi di negara Afrika Barat ini susah untuk dilawan bahkan belum dapat dituntaskan.

Virus ebola ini sudah membunuh 90% orang yang terinfeksi dan menjadikannya keluarga Ebola yang sulit dimusnahkan. Ebola memang mematikan, namun sebenarnya diluar sana masih banyak virus lain yang bahkan lebih berbahaya.

1. Virus Ebola

Wabah ebola sudah ada di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976. Ebola dapat menular melalui sel darah, cairan tubuh atau jaringan dari orang atau hewan yang terkena virus ebola. Salah satu virus ebola membuat orang sakit. tapi untuk virus Bundibugyo, tingkat kematiannya sudah mencapai 50% malah meningkat hingga 71% di Sudan.

2. Virus Cacar

Pada tahun 1980, Majelis Kesehatan Dunia menyatakan dunia telah terbebas dari cacar. Tapi sebelum itu, manusia berjuang melawan cacar selama ribuan tahun dan penyakit ini menewaskan sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Korban yang masih bisa bertahan dengan korban yang selamat mengalami luka permanen dan biasanya kebutaan.

3. Virus HIV

Di dalam dunia yang modern, HIV masih jadi salah satu pembunuh terbesar. Diperkirakan 36 juta orang telah meninggal akibat HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenal pada awal 1980-an. "Penyakit menular yang paling berdampak buruk pada umat manusia saat ini adalah HIV," kata Dr.Amesh Adalja, pakar penyakit menular.

Obat antivirus yang kuat telah memungkinkan bagi orang untuk hidup selama bertahun-tahun dengan HIV. Tetapi penyakit ini masih jadi pembunuh di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana infeksi HIV terjadi sebesar 95 persen. Hampir 1 dari setiap 20 orang dewasa di bagian Sahara Afrika mengidap HIV-positif, menurut WHO.

4. Virus Marburg

Para ilmuwan mengidentifikasi virus Marburg pada tahun 1967, ketika wabah kecil terjadi di kalangan pekerja laboratorium di Jerman yang melakukan kontak dengan monyet impor dari Uganda.
Virus Marburg mirip dengan ebola yang keduanya dapat menyebabkan demam tinggi dan perdarahan. Ini berarti orang yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi dan pendarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan shock, kegagalan organ dan kematian.
Angka kematian saat wabah pertama adalah 25 persen, tapi angkanya naik 80 persen pada wabah tahun 1998-2000 di Republik Demokratik Kongo, serta pada tahun 2005 wabah menimpa di Angola, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

5. Virus Rabies

Meskipun vaksin rabies untuk hewan peliharaan yang diperkenalkan pada tahun 1920 telah membuat infeksi ini jarang terjadi di negara maju, tapi rabies masih jadi masalah serius di negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Virus ini merusak otak dan ini penyakit yang buruk. Tapi kami memiliki vaksin antirabies, dan kami memiliki antibodi yang bekerja melawan rabies, jadi jika seseorang sempat digigit oleh hewan rabies kita bisa menyembuhkan orang ini," katanya. Meski begitu, tanpa pengobatan seseorang bisa mati.

6. Virus Rotavirus

Dua vaksin telah tersedia untuk melindungi anak dari rotavirus, penyebab utama penyakit diare yang parah pada bayi dan anak-anak. Virus ini menyebar secara fecal-oral, yang berarti ada partikel dari feses yang masuk ke dalam makanan dan termakan.
Walaupun anak-anak di negara maju jarang meninggal akibat infeksi rotavirus, penyakit ini adalah pembunuh di negara berkembang. WHO memperkirakan bahwa di seluruh dunia, 453.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat infeksi rotavirus pada tahun 2008.

7. Virus Demam Berdarah

Virus demam berdarah pertama kali muncul pada tahun 1950 di Filipina dan Thailand, dan sejak itu menyebar ke seluruh daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Sekitar 40 persen dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah di mana demam berdarah adalah endemik, dan penyakit yang dibawa oleh nyamuk itu kemungkinan menyebar lebih jauh.

Menurut WHO, demam berdarah diderita 50 sampai 100 juta orang pertahun. Meskipun tingkat kematian demam berdarah lebih rendah dari beberapa virus lain, sebesar 2,5 persen, virus ini dapat menyebabkan kondisi syok, sama seperti yang dialami pasien ebola.
Belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah, tetapi uji klinis besar vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh pembuat obat Perancis, Sanofi memiliki hasil yang menjanjikan.

8. Virus Influensa

Menurut WHO, selama musim flu sekitar 500.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit tersebut. Tapi kadang-kadang, ketika virus flu baru muncul akan terjadi pandemi dan jumlah kematiannya lebih tinggi lagi.

Pandemi flu yang paling mematikan, kadang-kadang disebut flu Spanyol, dimulai pada tahun 1918 dan menyebabkan kesakitan pada 40 persen dari populasi dunia serta menewaskan sekitar 50 juta orang. Para ahli kini mencemaskan kemunculan virus influensa baru yang bisa menular dengan cepat antar manausia.

9. Virus Hanta Virus

Sindrom Hantavirus Pulmonalis (HPS) mendapat perhatian luas di Amerika Serikat pada tahun 1993, ketika seorang yang awalnya sehat yaitu pemuda Navajo dan tunangannya tinggal di daerah Four Corners Amerika Serikat, meninggal dalam beberapa hari saat mengalami sesak napas.
Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, tapi orang terjangkit penyakit itu dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi. Sebelumnya, hantavirus yang berbeda menyebabkan wabah di awal 1950-an, selama Perang Korea. Lebih dari 3.000 tentara terinfeksi dan sekitar 12 persen dari mereka meninggal.(Baca Dulu)


No comments:

Post a Comment